Identifikasi Jenis dan Kepadatan Populasi Cacing Tanah di Bawah Tegakan Kelapa Sawit pada Berbagai Jenis Tanah Mineral

Wawan Wawan, Fajar Siddik Harahap

Abstract


Oil palm cultivation is done mostly on mineral soil. Acid mineral soil have several problems such as low pH, low organic matter and high bulk density. This condition will affect the life of earthworms which are very dependent on their habitat. This study aims to determine the type and population density of earthworms that live under oil palm stands on different types of acid mineral soil. The research was conducted on 4 types of acid mineral soils (Fluventic Dystrudepts, Humic Dystrudepts, Typic Kandiudults, and Typic Haplohumults) for 3 months. Method applied for this research was survei. Observed parameter contained of  the type of earthworm, population density and relative earthworms as well as soil properties. Data were analyzed using quantitative descriptive methods and Pearson correlation. The results showed that the earthworms found under oil palm stands with different types of acid mineral soil there were 3 genus of earthworms, that is Pontoscolex, Pheretima, and Drawida with the genus Pontoscolex being able to develop on every type of acid mineral soil, the genus Pheretima only found in soil types Typic Kandiudults and Typic Haplohumults, while the genus Drawida not be found in the soil type Typic Kandiudults. The genus Pontoscolex has the highest population density in each soil type. Humic Dystrudepts soil type has the highest population density of earthworms. Field moisture content, bulk density, and organic matter are the main soil properties that affect the density of earthworm populations.

Keywords


Oil Palm; Mineneral Soil; Soil Propertie; Earthworms

References


Al-hadi, Y. Yunus, dan M. Idkham. 2012. Analisis sifat fisika tanah akibat lintasan dan bajak traktor roda empat. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. 1(1): 43-53.

Abdurachman A, A. Dariah, dan A. Mulyani. (2008). Strategi dan teknologi pengelolaan lahan kering mendukung pengadaan pangan nasional. Jurnal Litbang Pertanian, Vol 27 (2), 43-49.

Anas, I. 1990. Penuntun Praktikum Metoda Penelitian Cacing Tanah dan Nematoda. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.

Anwar, E. K., dan R. C. B Ginting. 2013. Mengenal Fauna Tanah dan Cara Identifikasinya. IAARD Press. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2021. Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2020. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Barchia, M. F. 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Masam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Barus, A. dan H. Suwardjo. 1988. Rehabilitasi tanah padat akibat pembukaan lahan secara mekanis dengan tanaman penutup dan pengolahan tanah. Laporan Hasil Penelitian Pascapembukaan Lahan Menunjang Transmigrasi di Kuamang Kuning, Jambi. Pusat Penelitian Tanah, Bogor. 7-16.

Coleman, D. C., Crossley, D. A. Jr., Hendrix, P. F., 2004. Foundamental of Soil Ecology; Second Edition. USA. Elseveir Academic Press.

Damanik, M.M.B., Bachtiar E.H., Fauzi, Sarifuddin, Hamidah H. 2011. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan.

Dindal, D. L. 1990. Soil Biology Guide. State University of New York.

Fitriatin, B. N., A. Yuniarti., T. Turmuktini., dan F. K. Ruswandi. 2014. The Effect of Phosphate Solubilizing Microbe Producing Growth Regulators on Soil Phosphate, Growth and Yield of Maize and Fertilizer Efficiency on Ultisol. Eurasian J. of Soil Sci. Indonesia. Hal:101-107.

Hairiah, K., dan E. Handayanto, 2007. Biologi Tanah: Landasan Pengelolaan Tanah. Pustaka Adiputra. Yogyakarta.

Hanafiah K.A., A. Napoleon, N. Ghofar. 2010. Biologi tanah: Ekologi dan Makrobiologi tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harahap, I.P., Sumono, dan L. A. Harahap. 2018. Sifat fisika dan kimia tanah inseptisol dengan perlakuan kompos. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 6 (1): 186-194.

Haryati, U., Haryono, dan A. Abdurachman. 1995. Pengendalian erosi dan aliran permukaan serta produksi tanaman pangan dengan berbagai teknik konservasi pada tanah Typic Eutropepts di Ungaran. Pemb. Pen. Tanah dan Pupuk. Jawa Tengah: 40-50.

Maftu’ah, E. dan M.A. Susanti 2009. Komonitas cacing Tanah pada Beberapa Penggunaan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah. Brita Biologi. 9 (4): 371-377.

Marichal, R., M. Grimaldi., J. Mathieu., G. Brown., T. Desjardins., M. Lopes., C. Praxedes., M. B. Martins., E. Velasquez., P. Lavelle. 2012. Is Invasion of Deforested Amazonia by Earthworm Pontoscolex corethrurus Driven by Soil Texture and Chemical Properties Pedobiologia. 55:233-240.

Morario. 2009. Komposisi dan Distribusi Cacing Tanah di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Perkebunan. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Mulyani, A., A. Rachman., dan A. Dairah. 2010. Penyebaran Lahan Masam, Potensi dan Ketersediaannya Untuk Pengembangan Pertanian. dalam Prosiding Simposium Nasional Pendayagunaan Tanah Masam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor. Hal: 23-34.

Muksin. Agustin. J. P. A. 2021. Hubungan Populas Cacing Tanah Terhadap C-Organik dan N-Total Di Lahan Budidaya Hortikultura dan Monoklutur Tanaman Kopi di Desa Nduaria. AGRICA. 14 (1): 32-46.

Qudratullah, H., Setyawati, T.R. dan Yanti, A.H. 2013. Keanekaragaman Cacing Tanah (Oligochaeta) pada Tiga Tipe Habitat di Kecamatan Pontianak Kota. Jurnal Protobiont. 2 (2): 56-62.

Rukmana, H.R. 1999. Budi Daya Cacing Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Setyanigsih, H., Hairiah, K.,dan Dewi,W.S.2014. Respon Cacing Penggali Tanah Phonthoscolex corethrurus terhadap Berbagai Kualitas Serasah. Jurnal Tanah dan Sumber Daya Lahan. 1(2): 58-69.

Subler S, Parmelee RW and Allen MF. 1998. Functional diversity of decomposer organism in relation to primary production. App. Soil Ecol. 9:25-31.

Subowo, G. 2008. Prospek cacing tanah untuk pengembangan teknologi resapan biologi di lahan kering. Jurnal Litbang Pertanian. 1(1): 149-150.

Subradja, D. 2007. Karakteristik dan Pengelolaan Tanah Masam dari Batuan Volkanik untuk Pengembangan Jagung di Sukabumi Jawa Barat. Jurnal Tanah dan Iklim. 1 (25): 59-68.

Sucipta, N.K.S.P., N. L. Kartini dan N.N Soniari. 2015. Pengaruh Populasi Cacing Tanah dan Jenis Media Terhadap Kualitas Pupuk Organik. Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 4(3): 213-223.

Suharta, N. 2010. Karakteristik dan permasalahan tanah marginal dari batuan sedimen masam di kalimantan. Jurnal Litbang Pertanian. 29(4): 129-146.

Suin, N.M. 2012. Ekologi Hewan Tanah. Penerbit Bumi Aksara. Bandung.

Sujana, P. I., I Nyoman, L. S. P. 2015. Pengelolaan Tanah Ultisol dengan Pemberian Pembenah Organik Biochar Menuju Pertanian Berkelanjutan. Agrimeta. 5 (9): 1-9.

Suyuti A. I. (2014) Keanekaragaman dan kepadatan cacing tanah pada agroforestri berbasis kopi di Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Undergraduate thesis (Tidak dipublikasikan), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Wahyuningtyas, S. R. 2011. Mengelola Tanah Ultisol untuk Mendukung Pertumbuhan Tegakan. Galam. 5 (1): 85-99.

Wallwork, J.A. 1970.Ecology of Soil Animal. London Mc : Graw Hill BookCompany.

Widodo, K.H. dan Z. Kusuma. 2018. Pengaruh kompos terhadap sifat fisik tanah dan pertumbuhan tanaman jagung di inseptisol. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 5(2): 959-967.

Wigena, P. IG., Sudrajat. Santun. R. P., H. Siregar. 2009. Karakterisasi Tanah dan Iklim serta Kesesuainnya untuk Kebun Kelapa Sawit Plasma di Sei Pagar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Tanah dan Iklim. 2 (30): 1-13.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.