Pertumbuhan Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera L.) pada Tanah Gambut yang Diberi Abu Tandan kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Pupuk Nitrogen
Abstract
Aloe vera is widely cultivated on peat soil. Peat soil has various problems, one of which is the chemical nature of peat soil which has a low to very low soil pH, high CEC, low base saturation, and low availability of macro and micro nutrients. This study aims to determine the main effect of OPEFB ash and nitrogen fertilizer and their interaction effect on the growth of aloe vera (Aloe vera L.) on peat soil. This research was conducted experimentally using a factorial completely randomized design (CRD). The first factor is the dose of OPEFB ash which consists of 4 levels, namely A0= 0 ton.ha-1, A1=1 ton.ha-1, A2= 2 ton.ha-1, and A3= 3 ton.ha-1. The second factor is the dose of Nitrogen fertilizer (Urea) which consists of 4 levels, namely N0 = 0 kg Urea.ha-1, N1 = 150 kg Urea.ha-1, N2 = 250 kg Urea.ha-1, and N3 = 350 kg Urea.ha-1. Parameters observed were soil pH, total soil N, and cation exchange capacity (CEC), plant height, number of leaves, leaf length, leaf width, leaf thickness, stem diameter, root volume, and leaf fresh weight. obtained were analyzed statistically using analysis of variance and tested with Duncan's multiple distance test at 5% level. The results showed that the interaction of OPEFB ash and nitrogen fertilizer (Urea) on peat media had a significant effect on soil pH, plant height, number of leaves and root volume. Increasing the dose of OPEFB ash had a significant effect on all observation parameters and increasing the dose of Nitrogen (Urea) fertilizer had a significant effect on the chemical properties of soil N-total soil, and plant growth factors including plant height, number of leaves, and root volume.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Akasah, W., Fauzi, dan Damanik. 2018. Serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) akibat pemberian kombinasi bahan organik dan SP-36 pada tanah ultisol. Jurnal Agroteknologi. 6(3): 640-647.
Anggraini, U., D. Islan, dan Syafrinal. 2017. Respon tanaman kedelai (Glycine max L. Merril) terhadap tinggi muka air tanah dan pemberian dosis pupuk majemuk di media gambut. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau. 4(2): 1-14.
Balai Peneliti Tanah. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Edisi 2. Balai Peneliti Tanah. Bogor.
Bernhard, A., 2010. The Nitrogen Cycle: Processes, Players and Human Impact. Nature Education Knowledge. 2(2):12.
Dariah, A., E. Susanti, A. Mulyani, dan F. Agus. 2012. Faktor penduga karbon tersimpan di lahan gambut. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan: Peningkatan Manfaat Ekonomi dan Penurunan Dampak Lingkungan Lahan Gambut Terdegradasi. BBSDLP Badan Litbang Pertanian. Bogor. 213 - 223.
Darini, M. T, Zamroni, dan A. Astuti. 2019. Pertumbuhan bintil akar dan tanaman koro pedang (Canavalia ensiformis L.) tumpeng sari dengan tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) dalam kombinasi takaran pupuk organic dan sumber nitrogen di lahan mediteran grumusol. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian IX Fakultas Pertanian UGM 2019: Pembangunan Pertanian Menuju Indonesia Maju dan Sejahtera. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. 150-156.
Hanibal, Sarman, dan Gusniwati. 2001. Pemanfaatan abu janjang kelapa sawit pada lahan kering dan pengaruhnya terhadap pembentukan nodula akar, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Jambi.
Kurnianingsih, A. 2004. Respon tanaman lidah bauya (Aloe vera Chinensis) terhadap pemberian beberapa mikoba dan abu janjang kelapa sawit pada lahan gambut. (Tesis). Bogor. Sekolah Pascasarjana, IPB.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Grafindo Persada: Jakarta
Lindawati, N., Izhar dan H. Syafria. 2000. Pengaruh pemupukan nitrogen dan interval pemotongan terhadap produktivitas dan kualitas rumput lokal kumpai pada tanah podzolik merah kmlng. JPPTP. 2(2): 130-133.
Pahan I. 2007. Panduan Lengkap Kelapa Sawit : Manajemen Agribisnis dari Hulu hinggga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.
Panjaitan A, Sugijono, Sirait H. 2003. Pengaruh abu janjang kelapa sawit terhadap keasaman tanah Podsolik, Regosol dan Aluvial. Bul. Balai Penel. Perkebunan Medan. 14 (3): 87 – 95.
Perdana, A. 2019. Pemanfaatan Biochar dan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharate Sturt.) di Bahan Tanah Ultisol. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Universitas Riau. Pkanbaru.
Pratiwi, R. S. 2008. Uji Efektifitas Pupuk Anorganik pada Sawi (Brasica juncea L.). (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Ramadhani, F., E. Aryanti dan R. Saragih. 2015. Pemanfaatan beberapa jenis dan dosis limbah kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq) terhadap perubahan pH, N, P, K tanah pedsolik merah kuning (PMK). Jurnal Agroteknologi. 6(1): 9-16.
Sari, I. 2011. Studi Ketersediaan dan Serapan Hara Mikro Serta Hasil Beberapa Varietas Kedelai pada Tanah Gambut yang Diameliorasi Abu Janjang Kelapa Sawit. Program Pascasarjana. Universitas Andalas 2011. 39 hal.
Sasli, I. 2011. Karakterisasi gambut dengan berbagai bahan amelioran dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dan kimia guna mendukung produktivitas lahan gambut. Jurnal Agrovigor, 1(4): 42-50.
Suprianto, Wawan, dan F. Silvina.2016. Pengaruh tanah mineral dan abu janjang kelapa sawit pada medium gambut terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama. JOM FAPERTA. 3(1).
Sutedjo, M. 2008. Pupuk dan Pemupukan. Rineka Cipata. Jakarta.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah. Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava Media. Jakarta.
Yondra, Nelvia, dan Wawan. 2017. Kajian sifat kimia lahan gambut ppada berbagai landuse. AGRIC Jurnal Ilmu Pertanian. 29(2): 103-112.
Zakaria. 2016. Pengaruh Trichokompos Limbang Jagung dan Rock Phospate terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharate Sturt) di Lahan Gambut. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Universitas Riua. Pekanbaru.
Refbacks
- There are currently no refbacks.