Sifat Fisika Tanah Dystrudepts Di Bawah Tegakan Kelapa Sawit Yang Diaplikasikan Kompos TKKS Serta Kombinasinya Dengan Pupuk Majemuk (KCaMgS)

Dito Hutomo Abiyyudha, Wawan Wawan, Zulfatri Zulfatri

Abstract


Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang menjadi komoditas unggulan di Indonesia terutama di Provinsi Riau. Ekstentifikasi perkebunan kelapa sawit yang terjadi setiap tahun menyebabkan luas lahan optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit semakin menipis sehingga mendorong petani untuk melakukan ekstentifikasi lahan pada lahan sub-optimal salah satunya tanah Dystrudepts. Tanah Dystrudepts memiliki banyak masalah terutama pada sifat fisika tanahnya. Salah satu upaya mengatasinya adalah dengan pemanfaatan pupuk majemuk (KCaMgS) yang dikombinasikan dengan kompos TKKS. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pengaplikasian kompos TKKS serta kombinasinya dengan pupuk majemuk (KCaMgS) dalam memperbaiki sifat fisika tanah Dystrudept di bawah tegakan kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non-faktorial dengan 6 perlakuan yaitu pupuk majemuk (KCaMgS) 2,1 kg per tanaman, 3,5 kg per tanaman, 4,9 kg per tanaman serta kombinasi masing-masing dosis dengan kompos TKKS. Parameter yang diamati yaitu C-organik, bobot isi tanah, kerapatan partikel tanah¸ total ruang pori, dan permeabilitas. Data yang diperoleh diuji dengan uji jarak berganda Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk majemuk (KCaMgS) yang dikombinasikan dengan kompos TKKS pada kedalaman 0-20 cm setelah 4 bulan perlakuan mampu memperbaiki sifat tanah (C-organik, bobot isi tanah, kerapatan partikel tanah¸ total ruang pori, dan permeabilitas) dibandingkan dengan sebelum perlakuan.

 

Kata kunci : Dystrudepts, pupuk majemuk, kompos TKKS


Keywords


Dystrudepts; pupuk majemuk KCaMgS; kompos TKKS

References


Agus, F. et al., 2006. Environmental multifunctionality of Indonesian agriculture. Paddy and Water Environment. 4 (4) : 181–188.

Direktorat Jendral Perkebunan. 2021. Statistik Perkebunan Indonesia 2018-2019 : Kelapa Sawit (Oil Palm). Sekretariat Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta.

Pamuna, K., Darman, S., dan Pata’dungan, Y.S. 2013. Pengaruh Pupuk SP-36 dan Fungi Mikoriza Arbuscula Terhadap Serapan Fosfat Tanaman Jagung (Zea Mays L.) pada Oxic Distrudepts Lemban Tongoa. J. Agrotekbis. 1 (1) : 23-29

Lumbanraja, P. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Jenis Mulsa terhadap Kapasitas Pegang Air Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L) Var. Willis pada tanah Ultisol Simalingkar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi. 5 (2) : 58-72

Pranciska, Y., Triadiati., Tjitrosoedirjo, S., Hertel, D., Kotowska, M.M. 2016. Forest conversion impacts on the fine and coarse root system, and soil organic matter in tropical lowlands of Sumatera Indonesia. J. Forest Ecology and Management. 379 (3) : 288-299

Purnamayani, R., H. Purnama, Edi dan Syafri. 2012. Aplikasi Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Pada Tanaman Timun (Cucumis sativa) di Kabupaten Merangin Jambi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Jambi.

Putri, K.Y., M. Utomo, N.A. Afrianti dan Afandi. 2020. Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemupukan Nitrogen Jangka Panjang Terhadap Permeabilitas Tanah Pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) Di Lahan Politeknik Negeri Lampung. Jurnal Agrotek Tropika. 8 (3): 547 – 554.

Yemiryahu, U., Zipori, I., Faingold, I., Yusopov, L., Faust, N. and Bar-Tal, A. 2017. Polyhalite as a multi nutrient fertilizer – potassium, magnesium, calcium and sulfate. Journal of Plant Sciences Israel. 3 (4):145-156.

Wahyuni, S., Fauzi, dan Marpaung P. 2013. Kajian sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi padi pada tanah sulfat masam potensial akibat pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit dan pupuk SP-36. Jurnal Online Agroteknologi. 1 (4)

Stevenson, F.J. 2007. Humus Chemistry: genesis, composition, reactions. John Wiley & Sons. New York.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.