Pengaruh Kombinasi NPK dengan POC Urin Kelinci terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi NPK dengan POC urin kelinci dan untuk mendapatkan perlakuan kombinasi NPK dan POC urin kelinci yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau pada bulan September sampai November 2021. Penelitian ini merupakan penelitian non-faktorial yang disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diujikan adalah kombinasi NPK dengan POC urin kelinci yang terdiri dari 7 perlakuan, yaitu; P1 = NPK 600 kg.ha-1 P2 = NPK 300 kg.ha-1 + POC konsentrasi urin kelinci 8,75% P3 = NPK 300 kg.ha-1 + POC konsentrasi urin kelinci 17,5% P4 = NPK 300 kg.ha-1 + POC konsentrasi urin kelinci 35% P5 = NPK 600 kg.ha-1 + POC konsentrasi urin kelinci 8,75% P6 = NPK 600 kg.ha-1 + POC konsentrasi urin kelinci 17,5% P7 = NPK 600 kg.ha-1 + Konsentrasi POC urin kelinci 35%. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan varians dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun per rumpun (helai), jumlah umbi per rumpun (buah), bobot segar umbi per rumpun (g), bobot segar umbi per m2 (g), bobot segar umbi per rumpun dan umbi layak simpan per m2 (g). Perlakuan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah adalah kombinasi NPK 600 kg.ha-1 dengan POC urin kelinci konsentrasi 35%.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Awan, K dan A. Hamzah. 2020. Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas lokananta pada berbagai ukuran umbi G0. Jurnal Online Mahasiswa. 7(1):1-10.
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2017. Luas Lahan Bawang Merah. Menurut Provinsi di Riau. 2015-2017.
Damanik, M. M. B., E. H. Bachtiar, Fauzi, Sarifuddin dan H. Hamidah. 2011. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan.
Gardner, F. P., B. R. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Kompos Cair. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Harjadi, S. S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh: Pengenalan dan Petunjuk Penggunaan pada Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
-------------. 2015. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Nugraheni, E. D dan Paiman. 2010. Pengaruh konsentrasi dan frekunsi pemberian pupuk urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal Produksi Tanaman. 5(1): 132-
Rabbit Population Province. 2018. Populasi Kelinci. Menurut Provinsi Riau. www.pertanian.go.id. Diakses tanggal 17 Februari 2019.
Rahayu, E dan V. A. N. Berlian. 2004. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rihadi, S. S. A., R. P. Soedomo., K. Sulandjari dan R. A. Laksono. 2021. Studi karakteristik agronomi bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas Agrihorti-1 dan Mentes dengan bawang daun kultivar lokal Kalimantan (Allium fistulosum L.) di dataran tinggi Jawa Barat. Jurnal Ilmu Pertanian. 6(1): 16-25.
Rukmana, R. 1995. Bawang Merah: Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.
Salisbury, F. B dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.
Samadi, B dan B. Cahyono. 2005. Bawang Merah: Intensifikasi Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.
Sitompul, G. S. S., H. Yetti, Murniati. 2017. Pengaruh pemberian pupuk kandang dan KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Online Mahasiswa. 4(1): 1-12.
Refbacks
- There are currently no refbacks.